MBA_Line, KESAMBI-
Bencana banjir diberbagai daerah mengundang simpati beragam simpatisan. Tak
terkecuali organisasi kedaerahan seperti Persatuan Mahasiswa Daerah Brebes
(KPMDB) Wilayah Cirebon turut serta menyambungkan tali kasih dengan menyalurkan
bantuan kepada korban Banjir di Brebes.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian
generasi muda ditengah kegersangan rasa empati kepada sesama. Menerjunkan diri
untuk terlibat aktif ditengah-tengah warga yang terkena musibah menjadi bagian
dari upaya pembiasaan dan pendidikan.
Seperti yang disampaikan kordinator lapangan,
Jamil ketika ditemui rakcer mengaku aktifitasnya menjadi upaya pembiasaan
menumbuhkan rasa empati kepada sesama.
“Kan sekarang generasi muda mulai luntur rasa
empatinya, maka kami meskipun dari Cirebon, ketika mendengar berita banjir
tersebut langsung lakukan pengumpulan dana untuk kemudian kita salurkan kepada
masyarakat yang terkena bencana tersebut,”katanya, kemarin.
Melalui aktifitas pengumpulan dana tersebut,
diakuinya melibatkan banyak generasi muda, dan setelah dana terkumpul langsung
disalurkannya.
“Kita bisa menyaksikan sendiri, ketika
menyalurkannya, ternyata mereka sangat membutuhkan, maka dari bencana tersebut
melahirkan pelajaran berharga bagi kami yang masih mencari jatidiri ini,
terlebih sekarang kan generasi muda mulai luntur adat ke jawaannya, adat silih
asihnya, maka melalui kegiatan tersebut, kita mulai terasah untuk menumbuhkan
rasa peduli,”terang remaja yang masih menimba ilmu di IAIN ini.
Terpisah ketua umum KPMDB Wil. Cirebon, Moh.
Taufik mengaku pihaknya mengaku telah menjadi tanggungjawab generasi muda untuk
terus menumbuhkan rasa empati kepada sesama.
“Ketika terjadi bencana tersebut, sebagai
organisasi yang didalamnya diberikan tanggungjawab untuk melakukan kegiatan sosial,
maka aksi yang telah dilakukan ini, menjadi tanggungjawab bersama untuk terus
digala kan,” tuturnya.
Diakuinya, rasa empati perlu dibiasakan,
tanpa pembiasaan sulit terasah dan akan mengalami kesulitan kelak ketika telah
terjun dimasyarakat.
“Kalau tidak
dibiasakan, sulit untuk bisa menumbuhkannya, terlebih zamannya sekarang telah
dicontohkan untuk berkompetisi, maka manakala tidak dibiasakan, lambat laun
bisa terkikis kearifan lokal yang mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan itu, maka
melalui aksi sosial ini, mudah-mudahan menjadi pemantik buat generasi muda
daloam membiasakan aksi kemanusiaan,” Pungkasnya.