Cari Berita/Artikel :

Besok sudah sekolah lagi, liburannya Ke Cirebon yuk

MBA_Line, Kesambi- Besok sudah mulai sekolah, disisa waktu liburan pun tak disia-siakan para pelajar, salah satunya dengan mengunjungi destinasi wisata.

Goa Sunyaragi menjadi salahsatu destinasi wisata yang dijadikan pemenuhan hasrat disisa akhir liburan. Bukan tanpa sebab, keberadaannya ditengah kota menjadi daya tarik bagi para pelancong. 

Ditambah Goa yang telah dibangun semenjak beberapa abad silam itu, menyimpan banyak pelajaran didalamnya, sehingga mengunjunginya dapat menambah khasanah keilmuan bagi para pecinta wisata budaya.

Samsul Hadi (17) berasal dari Bekasi, mengaku lebih memilih ke Cirebon bersama keluarga dari pada berlibur bareng kawan-kawan ke Jakarta yang sesak dan hanya menemukan mall.

"Seneng aja dari pada ke Jakarta paling dapetnya cuma macet dan mall aja," katanya.

Disampakan Hafid, berlibur bersama keluarga menjadi momen berharga ditambah berliburnya diisi berwisata ke situs peninggalan sejarah masa lampau, menurutnya, bisa memperbanyak pengetahuan.

“Seneng aja, kan bagi keluarga yang  sibuk dan jarang bepergian bersama, momen liburan ini menjadi lebih terasa, ditambah, kita sekeluarga datang bareng dan menikmati indahnya taman Sunyaragi tambah ilmu lagi, ditambah besok kan sudah harus masuk lagi, jadi ini liburan pamungkasnya dijadwal liburan panjang ini,"pungkasnya.

Air Sungai Hampir Hanyutkan Rrumah Warga

MBA_Line, Harjamukti- Akibat hujan deras, rumah warga di Kalitanjung Timur RT/RW 01/04 Kelurahan Harjamukti Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon nyaris terbawa longsor dari derasnya hantaman air sungai.

Sulastri (42) pasangan dari Ade Sadikin (42) pemilik rumah mengaku tak tenang berada dirumah ketika hujan turun, pasalnya rumah yang ditempatinya telah dua kali mengalami longsor semenjak tiga tahun terakhir.

“Saya ngga tenang dirumah, kalau hujan turun, takut rumah terbawa arus air karena sudah dua kali mengalami longsor,” katanya kepada awak media ketika ditemui dikediamannya, kemarin.

Disampaikan Sulastri, bahwa awal mula kejadian longsor, tidak lama setelah adanya hujan yang mengguyur hingga pada akhirnya hantaman air sungai menghanyutkan bangunan yang berada di belakang rumahnya.

“Kan ini sudah dua kali longsor, maka dari longsor pertama itu, warga sini bahu membahu memberikan bantuan dan dari bantuan itu, dijadkan senderan disekitar sungai ini agar pinggiran sungai ini bisa terbebas dari hantaman air, tetapi airnya sangat deras, jadi tetap  terbawa,”tuturnya.

Terjadinya longsor disampaikan Sulastri sekitar pukul 16.30, saat itu dirinya bersama keluarga sedang berada dirumah, karena keadaan sedang hujan.

“Saat itu kita sedang berada dirumah karena sedang hujan, tetapi kita tetap tidak merasa tenang, karena tiga hari sebelumnya, tanah di belakang rumah itu sudah mulai retak, dan tepatnya jam setengah lima akhirnya benteng itu hanyut terbawa air, padahal sudah ampir selesai,” katanya.

Dari penuturan Sulastri, dengan adanya bencana longsor yang hampir menyeret rumah kediamannya, pihaknya telah didatangi oleh pihak Dinas Sosial, pihak kecamatan dan kelurahan serta dewan perwakilan rakyat (DPR).

“Kemarin sudah ada dewan yang datang pa Taufik, Dinas Sosial, pak Camat dan lurah, Insya allah mereka mau mengusahakan bagaimana caranya untuk bisa membereskan lagi,” katanya.

Dengan adanya kunjungan tersebut,  Sulastri berharap bantuan itu akan segera diterimanya, karena mengingat hujan yang hampir terjadi setiap hari.

“Ya semoga bantuan itu akan segera datang, karena mereka kan sudah menyampaikannya, kami mengharapkan banyak kepada mereka yang punya kebijakan,”kata Sulastri yang juga aktif di Posyandu ini.

Terpisah Toto (49) ketua Rw 04 Kalitanjung Timur menyampaikan pihaknya akan melakukan kordinasi dengan pengurus RW untuk melakukan kerjabakti bersama masyarakat dan akan mengupayakan untuk mencari bantuan agar bisa secepatnya persoalan yang menimpa korban bisa segera diatasi.

“Kita akan mengupayakan bersama warga sini melakukan kerjabakti dan dengan secepatnya kita akan laksanakan itu, mungkin caranya dengan menumpuk pasir dalam karung atau sejenisnya agar hantaman air tidak langsung mengenai tanah dipinggir sungai itu, karena memang tanah disitu keadaanya kan labil, jadi kalau kena air tanahnya jadi lembek kemudian,itu juga sifatnya hanya sementara. Untuk jangka panjangnya nanti akan diusahakan untuk memprioritaskan pembangunan  dari dana yang dimiliki RW,”pungkasnya. 

Samsat Untung Atas Isu Kenaikan Pajak

MBA_Line, Kesambi- Warga berbondong-bondong penuhi gedung Samsat di jalan pemuda kota Cirebon pada Kamis (6/1). Pasalnya, kehadiran warga ke Samsat berkaitan dengan informasi yang diterima warga akan adanya pemberlakukan peraturan pemerintah (PP) nomor 60 tahun 2016 tentang jenis dan tarif atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB).

Gono warga yang berasal dari Kesambi, mengaku datang ke Samsat karena mendapatkan informasi mengenai batas akhir pemberlakuan PP nomor 50 dan akan digantikannya dengan PP nomor 60 per 6 Januari 2016.

“Saya datang ke samsat ini karena akan adanya pemberlakuan PP60  yang akan diberlakukan pada 6 januari ini, maka nya saya datang karena rumornya aka nada kenaikan biaya pajak ,” katanya.

Diakui Gono, pihaknya telah mengetahui sejak lama terhadap informasi pemberlakuan PP60 dari berbagai media, tetapi memilih mengakhirkan dan rela mengantri di kantor Samsat.

“Saya mengambil batas waktu akhir ini karena menghindari akan adanya dan tadi saya sudah mengantri dari jam sebelas siang, ini sudah hampir jam lima sore saya baru selesai, belum lagi dapat plat nomor, aduh pokoknya warga yang datang ini membludak,”katanya.

Terpisah Kepala Unit Registrasi dan Identifikasi (Regident) IPTU Agus Budi SIP menyampaikan adanya batas waktu akhir pemberlakuan PP50 yang akan digantikan dengan PP60 per enam Januari 2017 diakuinya kantor Samsat dipenuhi para wajib pajak.

“Kenaikannya sangat signifikan,  persentasinya mencapai seratus persen perbandingan dari dari PP50 ke PP60 dan hari ini merupakan pemberlakuan terakhir dari PP50,”katanya.

Kaitannya dengan adanya isu kenaikan biaya pajak, diakuinya mempengaruhi terhadap membludaknya masyarakat mendatangi kantor samsat.

“Isu dari kenaikan pajak memang diakui turut serta menggerakan masyarakat mendatangi kantor samsat, dan itu membawa positif bagi instansi kami karena dapat mempermudah kinerja petugas, dan kendaraan di Cirebon ini menjadi lebih tertib karena pemilik kendaran sudah mengantongi surat-surat dari kendaraannya dengan begitu akan mempermudah untuk mensukseskan program e-samsat nanti”katanya.

Lebih lanjut disampaikan Agus, bahwa masyarakat perlu mengetahui agar jangan sampai salah mengerti adanya PP60  dengan dipahami sebagai kenaikan pajak, tetapi kenaikan PNPB. 

“Diluruskan kembli kepada masyarakat bahwa PP 60 bukan diartikan dengan kenaikan pajak, tetapi kenaikan PNPB dimana PNPB itu terdiri dari BPKB, STNK, Biaya balik nama dan pengesahan tiap tahun, termasuk juga ada SIM,”ungkapnya.

Kemudian lebih lanjut disampaikan Agus, masyarakat perlu mengetahui bahwa pajak jatuh tempo di tanggal 6 dan tidak membayar di sebelum tanggal 6 nanti akan kena biaya aturan baru yakni PP60.

“Nanti apabila masyarakat sudah terlanjur membayar pajak dengan aturan PP50 nanti akan kena sangsi denda PNPB yang akan diambil nanti pada tahun berikutnya pada saat wajib pajak membayar tenggang waktu masa habis tersebut,”Pungkasnya.

Bingung, Malam Minggu Mu Bareng Siapa?

MBA_Line, Cirebon-Padatnya rutinitas keseharian, bisa diimbangi dengan ngopi bareng di malam Minggu.

Seperti halnya yang dilakukan Diki, mahasiswa pecinta kopi hitam dari salah satu perguruan tinggi di Cirebon.

Diakuinya, nongkrong menjadi salah satu penyeimbang atas padatnya kegiatan di perkuliahan.

"Malam minggu ga nongkrong, ya ga asik, kan sembari melepas kepenatan dari rutinitas keseharian kita, nongkrong dimalam minggu bisa jadi pilihannya untuk me refresh kembali kepenatan itu," aku Diki ke MBA_Line.

Diakui Diki, banyak hal bisa dilakukan ketika nongkrong, salah satunya bisa dijadikan sebagai media mempererat silaturahmi.

"Kan banyak manfaatnya, bisa ketemu kawan," katanya.

Berbeda dengan Moch. Taufik Ketua Umum Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Brebes (KPMDB) wil. Cirebon, nongkrong bisa dijadikan sebagai media untuk merumuskan berbagai program kegiatan.

" Melalui ngopi bareng temen-temen di organisasi kita bisa lebih santai membahas programnya,"pungkasnya.

Ekowisata Hutan Mangrov Pandansari, Brebes Dibanjiri Pengunjung

Ekowisata Hutan Mangrov Pandansari, Brebes Dibanjiri Pengunjung
MBA_Line, Brebes- Libur panjang tahun baru 2017 menjadi salah satu momen bagi masyarakat untuk berkunjung ke tempat-tempat wisata yang ada di sekitarnya. Salah satu destinasi wisata yang ramai dikunjungi oleh masyarakat adalah Ekowisata Hutan Mangrov dan Pulau Pasir yang terletak di Desa Pandansari, Brebes.

Menurut penuturan salah satu warga sekitar yang sekaligus sebagai supir perahu, jumlah pengunjung pada tahun baru sekarang meluap hingga 10 kali lipat lebih banyak dibanding hari-hari biasanya. Pada hari biasa dalam sehari hanya mencapai 100 – 200 pengunjung.

“Jumlah pengunjung nambah 10 kali lipat dari hari biasa yang hanya 100-200 orang” kata Tasripin, 01/01.

Saking banyaknya pengunjung, perahu yang digunakan untuk antar-jemput wisatawan menuju pulau pasir kuwalahan hingga membentuk antrian sepanjang 10 meter lebih.

“Sampai perahunya kualahan, bolak balik antar jemput pengunjung ke pulau pasir” lanjutnya.

Menurut salah satu wisatawan, jika berkunjung ke hutan mangrov tidak harus berkunjung ke pulau pasir. Karena antrian yang panjang maka banyak juga wisataan yang berfoto di sekitar hutan mangrov untuk mengabadikan momen liburan tahun baru 2017.

“Gak harus ke pulau pasir, karena antrian panjang berfoto di hutan mangrov juga sudah cukup untuk mengabadikan momen tahun baru (2017)” kata Kiki saat ditemui MBA_Line, 01/01.

Meskipun demikian, ada juga pengunjung yang merasa kecewa karena antrian yang panjang dan tidak kunjung mendapatkan perahu untuk menuju ke pulau pasir. Menurutnya, meskipun tidak sabar tetapi berfoto disekitar hutan mangrov juga menjadi salah satu pengobat dari antrian.

“Ya kecewa, dari tadi belum dapat perahu, akhirnya foto-foto dulu” kata Mela saat ditemui MBA_Line, 01/01.

Banjir Rendam Ratusan Hektar Sawah di Gebang, Petani Merugi

Banjir Rendam Ratusan Hektar Sawah di Gebang, Petani Merugi
MBA_Line, Cirebon- Banjir akibat luapan sungai Ciberes kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon genangi ratusan hektar sawah. Petani merasa rugi akibat banjir yang hingga kini belum juga surut.

Berdasarkan keterangan warga, sawah tersebut biasanya langganan banjir, akan tetapi banjir yang sekarang terjadi tidak seperti biasanya. Sampai pucuk daun padi yang baru ditanam hampir tidak terlihat akibat digenangi banjir.

“Disini sudah jadi langganan (banjir), tapi baru sekarang banjirnya tinggi sampai daunnya gak kelihatan” kata Sano (36) ketika ditemui MBA_Line, 02/01.

Banjir yang melanda dari hari minggu kemarin mengenangi tanaman padi yang baru saja di tanam oleh para petani. Tanaman padi mati jika air menggenangi sawah hingga melebihi daunnya.

“Sawah kebanyakan lagi ditanam padi, kalau airnya gak surut ya padi pada mati bisa jadi rugi” Pungkasnya.

Tahun Baru, Ratusan Rumah Terendam Banjir di Gebang, Cirebon

Tahun Baru, Ratusan Rumah Terendam Banjir di Gebang, Cirebon
MBA_Line, Cirebon- Ratusan rumah terendam banjir di 7 desa Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon. Banjir terjadi pada malam tahun baru, minggu, 1 januari 2017.

Banjir diakibat oleh luapan sungai Ciberes dan sungai Tersana. Desa yang terendam akibat sungai Ciberes diantaranya Desa Gebang Udik, Gebang, Gebang Kulon, Gebang Ilir, dan Gebang Mekar. Kemudian desa yang kebanjiran akibat luapan sungai Tersana ada dua, yaitu Desa Playangan, dan Melakasari.

Menurut keterangan warga, sungai mulai meluap pada minggu pagi pukul 02.00 WIB. Hingga kini banjir mencapai ketinggian hingga 1 meter.


“Banjir terjadi dari jam 3 pagi, malam tahun baru, sampai sekarang belum surut, malah naik hingga 1 meter” kata Sano (36) ketika ditemui MBA_Line, 02/01.

Kategori : Wisata

Kategori : Budaya

Kategori : Industri

Kategori : Musik

Kategori : Opini

Kategori : Pendidikan

Kategori : Pertanian

Kategori : Politik

Kategori : Teknologi

Kategori : Berita

Kategori : Film

Kategori : Kesehatan

Kategori : Olahraga

Kategori : Pemerintahan

Kategori : Perdagangan

Kategori : Peternakan

Kategori : Sosial

Kategori : Artis