Cari Berita/Artikel :

Begal Resahkan Warga Banjarharjo

Begal Resahkan Warga Banjarharjo
MBA_Line, Brebes- Saat ini telah terjadi sebanyak 6 kali pembegalan di Kecamatan Banjarharjo, Brebes. Begal menjadi salah satu kejahatan yang merasahkan warga sekitar.

Menurut Tuswandi, salah satu warga, menjelaskan bahwa pelaku begal sering terjadi di Banjarharjo. Sebanyak kurang lebih 6 korban begal yang diketahui oleh warga sekitar.

“Sering terjadi begal, kemarin di Parareja Cigadung, Banjarharjo barat. Sudah ada kurang lebih 6 korban begal” Katanya, 26/12/2016.

Lebih meresahkan, kejadian di Banjarharjo barat pelaku menganiaya korban dengan gergaji kayu dan golok. Dilihat dari usia dan senjata yang digunakan, pelaku begal diindikasikan sama dengan pelaku yang menjarah di Gunung Tengah.

“Di Banjar Barat korban dianiaya pakai gergaji dan golok. Kemungkinan di Gunung Tengah pelakunya sama dilihat dari senjata dan usia pelaku” Jelasnya kemudian.

Menurut Idoy, salah satu warga setempat, di Pilangsari juga telah terjadi begal. Korban diketahui anak sekolah. Kondisi ini memang sangat meresahkan. Warga berharap kepada polisi setempat untuk mencari tau jaringan begal yang sudah membuat warga Banjarharjo resah.

“Di Pilangsari kemarin ada begal, korbannya anak sekolah. Ini meresahkan, kami berharap kepada polisi agar segera mencari tau jaringan begal yang meresahkan Banjarharjo” Menurutnya, 26/12/2016.

Pelaku Begal Babakbelur di Banjarharjo, Brebes

Pelaku Begal Babakbelur di Banjarharjo, Brebes
 MBA_Line, Brebes- Pelaku begal tertangkap di Kertasari, Banjarharjo, Brebes pada malam Senin, 26 Desember 2016. pelaku merupakan begal yang menjarah korbannya di desa Gunung Tengah.


Menurut keterangan salah satu warga sekitar, pelaku yang diketahui berjumlah 3 orang melancarkan niatnya di desa Gunung Tengah. Setelah pelaku menjarah korban, kemudian pelaku kabur menggunakan motor ke arah utara. Begitu warga mendengar informasi tersebut, kemudian warga membuat blokade di posko keamanan desa. Belum sempat kabur, pelaku kepergok warga dan berputar menuju arah Kertasari.

“Kejadian di gunung tengah kebetulan saya dan rekan-rekan habis menghadiri rapat ranting. Begitu mendengar informasi dari Malahayu kami membuat blokade di depan posko. Pelaku kepergok lalu kabur” Menurut Mas Buhe, 26/12/2016.

Warga menguber hingga salah satu pelaku tertangkap di desa Kertasari. Pelaku kemudian menjadi bulan-bulanan masa hingga babakbelur. Motor yang digunakan oleh pelaku dibakar oleh warga.

“Setelah diuber kemudian salah satu pelaku tertangkap di Kertasari. Motor pelaku di bakar dan pelaku babak belur dikeroyok warga” Ungkapnya kemudian.

Beruntung polsek setempat datang dan kericuhan warga berhasil di redam. Hingga kini kondisi pelaku tergeletak lemas dengan luka memar berdarah di bagian badan dan wajahnya. Pelaku dibawa ke Polsek Banjarharjo untuk diperiksa.

“Kondisinya masih hidup. Dibawa kepolsek Banjarharjo” Lanjutnya.

Dua pelaku lainnya berhasil melarikan diri menggunakan motor vixion. Pelaku diketahui berasal dari Babakan.

“Pelaku begal terdiri dari 3 orang. 1 tertangkap dan babak belur di kroyok warga. 2 berhasil lolos. Pelaku dari Babakan” Pungkasnya.

Foto:


Begal Kembali Beraksi di Banjarharjo, Brebes

Begal Kembali Beraksi di Banjarharjo, Brebes
MBA_Line, Brebes- Pelaku begal beraksi kembali di desa Gunung Tengah, Banjarharjo, Brebes pada minggu 26 Desember 2016. Kejadian tersebut diperkirakan pada malam hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Berdasarkan keterangan warga, korban diketahui warga Malahayu yang sedang melintas di ruas jalan desa Gunung Tengah. Korban ditodong menggunakan golok dan gergaji.

“Begal terjadi di Gunung Tengah. Warga Malahayu yang sedang melintas lalu ditodong pake gergaji dan golok” Kata Mas Buhe, salah satu warga, 26/12/2016.

Pelaku begal yang berjumlah 3 orang tersebut kemudian kabur menggunakan motor kearah Kertasari. Diketahui pelaku menggunakan motor vixion dan matic.

“Setelah kejadian, pelaku kabur kearah selatan menggunakan motor vixion dan matic” Ungkapnya kemudian.

Salah satu pelaku yang menggunakan motor matic tertangkap di desa Kertasari. 2 pelaku lainnya berhasil lolos. Pelaku dikeroyok oleh warga hingga babak belur. Motor matic yang digunakan warga dibakar di tempat.

“Salah satu pelaku tertangkap dan dihajar oleh warga hingga babak belur. 2 pelaku lainnya berhasil lolos kearah utara” lanjutnya.

Dampak Angin Puting Beliung di Cirebon

Dampak Angin Puting Beliung di Cirebon
MBA_Line, Cirebon- Angin puting beliung yang terjadi selama 15 sampai 20 menit di Klayan – Gunung Jati sebabkan rumah warga rusak. Beberapa atap rumah terbawa oleh kencangnya angin yang berhembus dari arah timur tersebut.

Beberapa warung juga ikut rusak terhempas oleh kencangnya angin puting beliung.
Berdasarkan keterangan warga, angin membawa beberapa material bangunan dan berterbangan di atap rumah.

Akibat terjadinya angin puting beliung tersebut salah satu tiang listrik terbakar hingga terjadi pemadaman listrik selama kurang lebih 4 jam.

“Angin membawa beberapa material yang berterbangan di atas genteng. Pemadaman listrik terjadi hingga maghrib” Kata Herlina Manda, salah satu warga sekitar, 25/12/2016.

Angin Puting Beliung Sambar Tiga Desa di Cirebon

MBA_Line, Cirebon- Video amatir detik-detik angin puting beliung sambar desa Klayan, Jatimerta dan Gunung Jati, Cirebon tersebar di media sosial facebook. Video tersebut disebarkan oleh akun facebook bernama Azwar Azyavers pada pada Minggu, 25 Desember 2016.

Berdasarkan keterangan Azwar, angin puting beliung terjadi pada pukul 15.00 WIB disekitar jalan Klayan Gunung Jati selama 15 sampai 20 menit. Angin datang dari arah timur yang kemudian menyambar tiga desa tersebut.

“Angin datang dari timur, kemungkinan dari arah Gebang atau Kanci. Kejadian 15 sampai 20 menit” menurutnya dalam komentar facebook.

Tidak ada rumah yang hancur, hanya saja kejadian tersebut memporak porandakan beberapa atap rumah warga salah satunya rumah dari ibu Yudasini. Bukan hanya rumah, tetapi juga beberapa warung dipinggir jalan ikut terbawa oleh angin.

“Engga ada rumah yang hacur, ada sebagian rumah yang atap rumahnya kebawa angin sama warung yang dipinggir jalan pada rusak. Salah satunya rumah Yudasini” Komentarnya kemudian.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Hanya saja kejadian tersebut membuat warga sekitar menangis ketakutan.

“Tidak ada korban jiwa, tapi warga sekitar nangis” Komentarnya.

Tampilan 11 Uang Rupiah Baru

MBA_Line, Cirebon - Bank Indonesia pada hari ini, 19 Desember 2016 meluncurkan 11 uang pecahan rupiah dengan tampilan yang baru. Ada 12 wajah pahlawan yang menjadi gambar dalam pecahan rupiah baru tersebut. Berikut rincian lebih jelasnya :
1. Uang Rp. 100.000,-
Tampilan 11 Uang Rupiah Baru
2. Uang Rp. 50.000,-
Tampilan 11 Uang Rupiah Baru
3. Uang Rp. 20.000,-
Tampilan 11 Uang Rupiah Baru
4. Uang Rp. 10.000,-
Tampilan 11 Uang Rupiah Baru
5. Uang Rp. 5.000,-
Tampilan 11 Uang Rupiah Baru
6. Uang Rp. 2.000,-
Tampilan 11 Uang Rupiah Baru
7. Uang Rp. 1.000,-
Tampilan 11 Uang Rupiah Baru
8. Uang Logam Rp. 1.000,-
Tampilan 11 Uang Rupiah Baru
9. Uang Logam Rp. 500,-
Tampilan 11 Uang Rupiah Baru
10. Uang Logam Rp. 200,-
Tampilan 11 Uang Rupiah Baru
11. Uang Logam Rp. 100,-
Tampilan 11 Uang Rupiah Baru

Komunitas Pecinta Sepatu Roda di Cirebon

Komunitas Pecinta Sepatu Roda di Cirebon
MBA_Line, Kesambi- Olahraga Sepatu Roda sempet booming di tahun 90-an, namun berjalannya waktu, meredup karena tidak adanya regenerasi. Awal Januari 2016 lalu, sebuah komunitas pecinta sepatu roda mengenalkan nama dengan sebutan Cirebon Inline Skate (CIS) hadir mengembalikan kejayaan sepatu roda yang telah lama tertidur pulas mewarnai jalanan Kota Cirebon.
Rahmat wakil ketua harian merangkap pelatih di CIS menyampaikan kepada wartawan Rakyat Cirebon bahwa kehadiran CIS disambut meriah oleh pecinta sepatu roda di Cirebon.
“Awalnya memang sudah ada, hanya mereka masih sendiri-sendiri kemudian Januari itu kita komitmen membuat komunitas dan saat ini anggota kita kurang lebih 125 yang sudah teregister dari kalangan pelajar, tetapi bisa lebih dari 200 orang penikmatnya di Cirebon dari semua kalangan”. Ungkap Rahmat ke wartawan MBA_Line kemarin.
Disampaikan Rahmat, CIS kini telah eksis di Cirebon dan memiliki jadwal tetap di setiap minggunya.
“Jadwal rutin latihan kami setiap Sabtu di sekitar stadion Bima dari jam 14.00-17.00, setelah itu, malamnya latihan di Grage City Mall karena awalnya kita disana latihannya, nah hari minggunya, di Bima lagi dari jam 07.00-11.00”. Ungkapnya.
Menurut Rahmat perkumpulan komunitasnya sedang diupakan untuk mendapatkan surat keterangan resmi dari asosiasi dan setelah itu berharap bisa masuk ke dalam anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
“Sekarang ini sedang diupayakan untuk terdaftar di Asosiasi, yaitu Seluncur Gaya Bebas dan Slalom Indonesia (ASGASI) setelah itu, semoga ada jalan untuk bisa gabung di KONI. Kita juga ingin mengupayakan untuk membuka pengurus cabang persatuan sepatu roda seluruh Indonesia (PERSEROSI) di Cirebon, kini tinggal menunggu SK dari ASGASI dan mendapat dan nomor ID Card saja”. Jelasnya.
Disampaikan Rahmat, bahwa semenjak kelahiran CIS, komunitasnya telah banyak mengikuti berbagai kejuaraan diberbagai daerah.
“Kemarin kita baru saja dari JISCROSS 2016 Taman Menteng Jakarta, 12 atlet yang berangkat, dan 4 diantaranya masuk semi final, sebuah prestasi yang menggembirakan bagi atlet yang masih terbilang baru karena itu menjadi kejuaraan pertama bagi anak-anak. Kemudian nanti tanggal 18/12 mendatang, ada kejuaraan di Tanggerang, yaitu kejuaraan Skate Cross dan Speed dan semoga dari kita bisa membawa hasil yang memuaskan”. Terang Rahmat.
Menurut Rahmat, antusias masyarakat Cirebon terbilang bagus untuk olah raga sepatu roda, terbukti dengan banyaknya yang menerima kehadiran CIS di Cirebon.
“Jumlah pelatihnya ada 4 orang, tetapi meskipun demikian, respon masyarakat bagitu tinggi patu terhitung lebih dari 200 yang sudah gabung di CIS, dan kita bisa lihat, sekarang di sekitar Bima banyak juga yang jualan sepatu roda dan lahirnya CIS merupakan icon tersendiri di Cirebon, luar biasa lah responnya, karena bagi pendatang seperti saya dan bisa mengembangkan di Cirebon”. Ungkap Rahmat.
Disampaikan Rahmat, setelah mendapat respon positif dari masyarakat, CIS sudah mengadakan kejuaraan di Cirebon dengan skala se wilayah III Cirebon.
“Kita sudah berhasil mengadakan kejuaraan Grage CIS Competision pada 2 Oktober kemarin dan skupnya sewilayah Cirebon, dan kawan-kawan dari Majalengka menjadi juaranya”. Pungkasnya. 

500 Peserta Ikuti Festival Egrang Di Cirebon

500 Peserta Ikuti Festival Egrang Di Cirebon
MBA_Line, Kejaksan- Lebih dari 500 peserta pelajar se- Kota Cirebon mengikuti festival egrang di jalan Siliwangi, Pekan Lalu.  
Dedi Kenedi selaku ketua pelaksana festival Egrang kota Cirebon mengatakan bahwa pelaksanaan festival Egrang di ikuti oleh lebih dari 500 peserta.
“Sebanyak 521 peserta yang mengikuti festival ini, semuanya berasal dari usia sekolah yakni SD dan SMP se kota Cirebon”.Ungkap Dedi.
Disampaikan Dedi, festival egrang merupakan bagian dari program Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) kota Cirebon.
“Festival ini terselenggara sebagai bagian dari program FORMI kota Cirebon diakhir Desember dalam rangka menggiatkan olah raga tradisional, dalam hal ini egrang untuk bisa mampu ‘berbicara’ ke tingkat Jawa Barat dan nasional dalam hal jumlah peserta”.Katanya.
Menurutnya, masyarakat sangat antusias mengikuti festival Olahraga Tradisional (Oltrad) Egrang, meskipun secara khusus hanya melangsungkan festival egrang.
“Festival ini (Oltrad Egrang) meskipun baru yang pertama kali di adakan, namun respon masyarakat begitu antusias terbukti dengan jumlah peserta hingga mencapai angka 521, itu menurut kami luar biasa, dan kedepan ini bisa lebih di tingkatkan lagi”.Ungkapnya.
500 Peserta Ikuti Festival Egrang Di Cirebon
Disampaikan Dedi, maksud dan tujuan dari adanya festival egrang ini sebagai bagian dari evaluasi kinerja sekaligus menjadi cara untuk mensosialisasikan olahraga tradisional agar lebih dikenal masyarakat.
“Untuk menggiatkan Oltrad yang sudah punah, maka kita bangunkn lagi , kita giatkan lagi, kita tingkatkan lagi  sehingga Oltrad di tingkat kota Cirebon bisa membludak pesertanya. Tadi acara dimulai dari puku 07.00-08.00 dengan mengambil rutenya star dari jalan siliwangi ke belakang lampu merah kejaksan balik lagi ke balaikota”. Kata Dedi.
Dedi menjelaskan, pihaknya akan merekomendasikan untuk memprogramkan festival egrang di tahun 2017 dengan jumlah peserta minimal 1.000.
“Kegiatan ini akan menjadi rujukan untuk dilaksanakan pada tahun selanjutnya dan akan memperluas pesertanya hingga target kita di tahun depan minimalnya kita bisa mencapai 1.000 peserta”. Jelasnya.
500 Peserta Ikuti Festival Egrang Di Cirebon
Disampaikan Dedi, dalam kegiatan festival egrang pihaknya melibatkan banyak unsur. “Kami melibatkan Ikatan Guru Olah Raga Kota Cirebon (IGORA) dan kami ingin menyampaikan terimakasih kepada IGORA yang sudah membantu dan atas kekompokkannya, selain itu juga kita libatkan Dinas Perhubungan (Dishub), Kepolisian, Satpol PP”. Kata Dedi.
Menurutnya, festival oltrad secara umum sudah berlangsung hingga tiga kali, namun secara khusus mengadakan festival egrang secara lebih khusus baru dilaksanakan pertama kali.
“Festival ini (oltrad Egrang) baru pertama kali, tetapi untuk festival oltradnya kita sudah ke tiga kali”
Acara ditutup dengan pembagian berbagai macam doorprize.“Untuk peserta di sediakan muc cantik FORMI dan mereka mendapatkan undian doorprize, dari penitia menyediakan 3 speda dan ketiga pemenang hadiah utama berasal dari SD Sunyaragi, SD Kayuwalang dan SMPN 10”. Pungkasnya.

Pemenang Lomba, Iis Juaranya

Pemenang Lomba, Iis Juaranya
MBA_Line, Kesambi- Pemenang juara Olimpiade Guru Nasional (OGN) bidang lomba bahasa Indonesia berasal dari Cirebon.
Iis Nur’aeni, M.Pd guru SMPN 1 Kota Cirebon Jawa Barat lolos menjadi juara I di perlombaan OGN Bidang Lomba Bahasa Indonesia yang telah di helat di Jakarta pada 31 September-4 November lalu.
Disampaikannya ketika ditemui awak media, bahwa dirinya keluar menjadi juara I dan satu-satunya peserta lomba yang dari Cirebon. 
“Saya satu-satunya peserta perwakilan dari Kota Cirebon mewakili Jawa Barat”. Katanya, ketika di temui awak media di ruang kerjanya.
Dijelaskan, bahwa dirinya keluar menjadi jawara dalam pentas OGN telah melewati tiga tahapan, yakni mulai dari tingkat daerah, tingkat provinsi dan tingkat nasional. Pada tingkat nasional penilaian yang diambilnya pun mesti melewati tiga tahapan. 
“Mesti melewati tiga tahapan tes, pertama harus melewati tes tulis, tes eksperimen atau worksop dan tes presentasi, jadi nilai keseluruhan 100 persen itu didapat dari ketiga tahapan tadi”. Jelasnya.
Disampaikan, bahwa isu yang dibawakan dalam OGN merupakan isu nasional yang sedang hangat dan mendapat sorotan publik.
“Isu yang saya bawakan pada saat presentasi karena bertemakan dengan isu seputar pendidikan, jadi saya bawakan isu pungli disekolah dan penanaman pendidikan karakter disekolah.”.
Menurutnya, pungli yang jadi fenomenal itu sejauh ini dilihat dari sisi negatif tanpa memperhitungkan penyebab dan masalahnya.
“Masyarakat berpendapat negatif terhadap semua pungutan disekolah semuanya di cap dengan pungli, tetapi kita kembalikan lagi kepada permasalahan esensi dari diadakannya pungutan disekolah. Setelah diketahui ternyata esensinya adalah pembiayaan pendidikan”. Katanya.
Disampaikan bahwa pembiayaan pendidikan itu ada yang sifatnya operasional, investasi, dengan personal. Dari ketiga jenis itu menurutnya, pemerintah tidak bisa menanggung semuanya.
“Pemerintah hanya mampu menanggung biaya investasi dan biaya operasional di dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) itu, kalau seperti seragam, apakah iya bisa ditangani pemerintah, kan ngga”. Katanya.
Disampaikan dalam makalahnya ia menyampaikan tiga kategori bahwa ada pungutan, pungutan liar (Pungli), dan ada sumbangan.
Pemenang Lomba, Iis Juaranya
“Kalau pungutan itu hanya diperbolehkan untuk sekolah-sekolah swasta, jadi ketika mereka (pihak sekolah) memungut berapa dan dalam jumlah berapapun disepakati dengan orang tua ya boleh, tetapi ketika timbul istilah pungli disekolah itu kan mungkin timbulnya dari istilah sumbangan yang digulirkan sekolah minta partisipasi masyarakat, sumbangan itu untuk membantu pendidikan nah itu ada dua kesalahan yang mungkin , karena sumbangan itu kan tidak boleh sama, ditentukan besarannya, dibatasi waktu nah itu pungutan mestinya itu tidak boleh. Nah subangan itu seprti pungutan yang akhirnya disebut dengan istilah pungli deh. Kalau sumbangan itu kan berbass penghasilan borang tua, besarannya berdasarkan kesepakatan. kan ada aturannya di Permen no 44 tahun 2005.” Jelasnya.
Disampaikan, dalam pandangannya fenomena pendidikan di Kota Cirebon beragam, bahkan ada juga yang masuk zona pelaku .
“Ya memang ada yang dalam kategori pungli dan ada yang tidak, karena memang ada dua hal yang menyebabkan adanya pungli, bisa karena pemahaman sekolahnya yang minim dan bisa karena pemahaman masyarakatnya yang salah”.Ungkapnya.
Disampaikan ketika pihak sekolah ingin memberlakukan partisipasi masyarakat, maka harus memahami aturan yang dipakainya.
Ya pihak sekolah harus mengerti aturannya, sehingga nanti tidak termasuk ke dalam ketegori pungli, kalau tidak paham aturannya, ya itu pungli”. Katanya.
Melaluinya, Iis mengajak kepada seluruh elemen masyarayakat untuk bisa menerapkan pendidikan karakter.
“Dalam makalah yang berjudul perlukah pendidikan anti pungli di sekolah, saya merekomendasikan bahwa menanamkan pendidikan karakter ini harus dimulai dari sekarang, supaya tidak terulang lagi fenomena seperti sekarang”. Ajaknya.
Disampaikan, tanggapannya setelah memenangkan lomba ONG, bahwa pemerintah memang perlu melakukan berbagai even untuk menunjang kualitaas dan menumbuhkan semangat guru.

“Baguslah pemerintah memberikan penghargaan kepada guru-guru, kalau tidak ada penghargaan, kan seolah-olah hanya tuntutan melulu”. Pungkasnya.

Kategori : Wisata

Kategori : Budaya

Kategori : Industri

Kategori : Musik

Kategori : Opini

Kategori : Pendidikan

Kategori : Pertanian

Kategori : Politik

Kategori : Teknologi

Kategori : Berita

Kategori : Film

Kategori : Kesehatan

Kategori : Olahraga

Kategori : Pemerintahan

Kategori : Perdagangan

Kategori : Peternakan

Kategori : Sosial

Kategori : Artis