Oleh : Zezen Zaenudin Ali
Indonesia merupakan negara dengan kekayaan melimpah.
Kekayaan dari bumi pertiwi tersohor kepenjuru dunia hingga mampu mendatangkan
bangsa lain menetap dan beranak pinak beratus tahun lamanya. Sejak lama Indonesia
dilirik dunia internasional, sejarah mencatatnya dimulai dari bangsa Belanda
sebagai perwakilan Eropa telah menyaksikan keindahan dan kesuburan tanah
Indonesia membuat mereka betah berlama-lama tinggal dinegeri kepulauan. Mereka terpana dengan
kesuburan tanahnya, dimana air mengalir deras dari pegunungan melalui
sungai-sungai kecil hingga mendarat disamudra yang tak luput dari pantauan.
Pada akhirnya tanah Indonesia menghijau dengan hamparan tebu, teh, tanpa
kecuali daun-daun tembakau pun menghiasi hamparan tanah Jawa yang menjadi bahan
mentah pembuatan rokok menghijau menghiasi perkebunan tanah nusantara. Tak ada
yang meragukan dari kesuburan tanah Indonesia syair lagu pun menghiasi “tongkat
pun bisa jadi tanaman” cerita itu menjadi ukuran nyata dari kesuburan tanah
Indonesia.
Kesuburan tanah Indonesia ini diakui
oleh penduduk lokal pada akhirnya disadari sangat pas untuk mengembangkan dunia
pertanian dengan bercocok tanam. Hasil bumi pun beragam mulai dari padi, kapas,
tebu, jagung, pala serta daun tembakau menjadi hasil yang menjanjikan banyak
diantara penduduk Indonesia bergantung pada kesuburan tanah tersebut. Bahkan
dari sifat bawaan kondisi kesuburan tanah ini menjadikan aktifitas bertani
menjadi pilihan utama untuk menghidupi keluarga. Kita tidak bisa lepas begitu
saja, sejarah panjang nenek moyang kita selain sebagai pelaut yang ulung pun
sebagai penggarap tanah yang hebat hingga mampu mengidupi keluarga bahkan mampu
mencukupi kepentingan keluarga kerajaan dimasa kerajaan dan dimasa feodal,
semua itu berawal atas dasar dari kesuburan tanah yang kemudian dimanfaatkan
oleh nenek moyang kita. Dunia pertanian telah mereka temukan sejak masa sejarah
yang kemudian terus menerus mereka turunkan, hingga kini kita masih mengenal
bahkan telah mengalami banyak perkembangan sebagai upaya dari menjaga dan memanfaatkan kesuburan tanah
Indonesia.
Dari kesuburan tanah tersebut yang
dikembangkan oleh dunia pertanian salah satunya pemanfaatan daun tembakau.
Tembakau merupakan bahan dasar yang digunakan untuk membuat rokok. Rokok
merupakan kata yang menunjukan untuk diarahkan pada penamaan suatu benda yang tergulung
oleh kertas atau daun nipah berisikan tembakau serta bahan-bahan lainnya.
Gulungan tersebut biasanya seukuran kelingking balita atau bisa lebih kecil
dari itu. Rokok biasanya digunakan oleh perokok dengan cara dibakar lalu
kemudian dihisap, aktifitas tersebut sering dikenal dengan merokok. Perokok
terdiri dari dua kategori yakni perokok
aktif orang yang merokok- menghisap secara aktif dan perokok pasif yakni mereka yang tidak merokok namun menerima asap
rokoknya.
Aktifitas merokok dalam dunia
kesehatan merupakan tindakan yang kurang dibenarkan, karena berdasarkan pada
efek-akibat yang akan ditimbulkan dari aktifitas tersebut kurang mendukung bagi
kesehatan tubuh baik bagi perokok aktif maupun pasif. Semua orang dirasa telah
mengetahui bahwa aktifitas merokok bukanlah kebiasaan yang sehat, termasuk si
perokok sekalipun pastinya menyadari akan hal itu. Namun karena kandungan dalam
rokok tersebut memiliki satu zat dikenal dengan istilah nikotin bisa memberikan
efek rasa ketagihan bagi perokoknya atau dalam istilahnya memberikan efek
kecanduan maka akan terasa sulit bagi mereka untuk meninggalkan dari kebiasaan
merokok tersebut meskipun dapat
“mengganggu kesehatan”.
Efek rasa ketagihan yang ditimbulkan
dari rokok dapat menghilangkan rasa kesadaran bagi penikmatnya bahwa manusia
hidup tidaklah sendirian yang memiliki hak yang sama salah satunya hak untuk
terhindar dari bahaya rokok. Sebagai bukti dari hilangnya rasa kesadaran
tersebut bahwa pada saat perokok sedang ingin menikmati asap rokok, mereka
tidak menyadari serta memperdulikan dimanapun tempatnya seperti di jalan raya bahkan
di angkutan umum sekalipun, mereka dengan tenangnya menikmati rokoknya padahal dapat
mengganggu yang lain. Tidak terkecuali di tempat makan seperti warung-warung
makan, cafe kita banyak menyaksikan mereka asyik menikmatinya. Dengan alasan
sederhana karena kurang nikmat rasanya setelah makan kalau tidak merokok, mulut
terasa asam dan sebal. Namun tahukan Anda, apa yang terjadi pada tubuh, ketika
merokok setelah makan?
Dunia
kesehatan sejak awal telah memberikan gambaran akan bahaya dari rutinitas
merokok, maka merokok setelah makanpun tidak peernah direkomendasikan baik oleh
para pakar ilmuan maupun para dokter, malah sebaliknya dokter memperingatkan
betapa berbahayanya rutinitas merokok setelah makan. Merokok dapat mengganggu
sistem pencernaan di usus. Sistem pencernaan yang mempengaruhi seluruh tubuh,
terganggu akibat nikotin yang terikat dalam oksigen, diedarkan di dalam darah.
Karena nikotin ini lebih mudah diserap, sehingga oksigen yang dibutuhkan sistem
pencernaan berkurang. Akibat yang bisa ditimbulkan adalah bisa memicu
terjadinya kanker usus dan kanker paru-paru. Walaupun dokter mengatakan lebih
baik memberikan jeda selama 20 menit setelah makan, namun tetap saja, rokok itu
sendiri tidak baik bagi tubuh. Tentu kita semua mengamini akan bahaya dari
rokok, terlebih dalam kemasan rokok tertera, jika merokok dapat menggugurkan
kandungan, meningkatkan serangan jantung, dan kanker.
Ditemukan keterangan dalam sebuah
situs kesehatan yang menjelaskan menurut apoteker berkebangsaan Nigeria, Lanre
Alege dari Universitas Ilorin Teaching Hospital mengatakan bahwa satu batang
rokok yang dihisap setelah makan, bahayanya sama dengan merokok 10 batang. Hal
ini disebabkan bahwa karena peredaran darah pada saluran pencernaan sehabis
makan meningkat, akibatnya sejumlah besar kandungan dalam rokok yang tidak baik
bagi kesehatan diserap, sehingga bisa merusak hati, otak besar dan pembuluh
darah jantung dan menyebabkan mempercepat penyakit terkait aspek-aspek ini.
Kerusakan organ dalam tubuh akan menjadi lebih cepat dan risiko terkena kanker
juga menjadi lebih besar. Begitu besar bahaya mengintai, namun tetap saja
aktivitas merokok sangat sulit dihentikan. Terlebih dengan aktivitas merokok
setelah makan. Para perokok mengklaim bahwa kegiatan merokok setalah makan
memiliki kenikmatan tersendiri dan sulit dihindari.
Namun demikian, sebenarnya ada
hal-hal yang bisa dilakukan oleh para perokok untuk mencegah agar tidak secara
langsung setelah makan menghisap rokoknya. Berikut adalah beberapa hal yang
bisa dilakukan setelah makan, agar tak serta-merta merokok,
Makan di
ruangan ber-AC, dengan
makan diruangan ber-AC sedikit bisa memberikan solusi untuk mengurangi
aktifitas merokok setelah makan, minimalnya bisa memberikan jeda waktu agar
tidak secara langsung menghisap asap rokok. Kenapa karena kemungkinan bagi yang
telah beristri bisa dimarahin istri, mama, atau petugas restoran jika makan
ditempat yang ber AC. Dengan begitu tentu tidak akan berani merokok, dorongan
untuk merokok setelah makan bisa sedikit ditekan. Simpan rokok jauh-jauh , ini adalah cara ampuh yang dapat dilakukan
ketika ingin menghilangkan kebiasaan ini. Dengan tidak membawa rokok berarti
tidak ada kesempatan untuk para perokok untuk menikmatinya. Dengan demikian
bisa sejenak melepaskan diri dari kebiasaan merokok setelah makan. Menggosok Gigi, Biasakan untuk menggosok
gigi setelah makan. Selain untuk membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan,
kebiasaaan ini juga bisa membuat para perokok enggan untuk merokok karena
merasa mulut sudah bersih setelah gosok gigi.
Pada intinya kapanpun waktunya apabila kita
merokok, benda tersebut tetap akan menimbulkan dampak kurang baik bagi
kesehatan. Bagaimanapun orang lain memberikan tips, nasihat dan lainnya hanya
akan menjadi angin lalu ketika tidak berkeinginan untuk menghentikannya. Maka
manakala dalam benak telah muncul rasa untuk meninggalkan atau mengurangi
rutinitas merokok, harus berjuang lebih keras untuk berani mengambil sikap
untuk menghentikannya. Semua itu meskipun bukan menjadi jaminan akan kesehatan
tetapi setidaknya memberikan solusi agar menepis munculnya beragam penyakit
pada tubuh kita.