Peserta
rapat dihadiri oleh beberapa perwakilan organisasi, diantaranya FPPI, Barisan
Aksi Solidaritas Mahasiswa untuk Demokrasi (Basis) Cirebon, Forum Mahasiswa Institut
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FORMASI IISIP) Jakarta, Media Berita dan Artikel
OnLine (MBA_Line), Rakyat Penyelamat Lingkungan (Rapel) serta Wahana Lingkungan
Hidup (WALHI) Jawa Barat.
Rapat
tersebut dibuka oleh salah satu perwakilan dari FPPI dengan menyampaikan
pandangannya terhadap beberapa organisasi yang telah bersama-sama menyuarakan
penolakan bongkar muat batubara.
“Agenda
rapat kali ini menindaklanjuti beberapa aktivitas dari setiap organisasi yang
telah menyuarakan penolakan atas aktifitas bongkar muat batubara“ Ujar Bontot
Ferdiansyah salah satu perwakilan dari FPPI, Rabu (07/01/2016).
Pihaknya
menggaris bawahi aktifitas dari organisasi lain terkait pemberhentian batubara,
maka dibutuhkan wadah yang bisa menyatukan visi yang sama.
“Penyatuan
visi itu penting terlebih setelah adanya organisasi yang bukan hanya FPPI yang
telah turun menyuarakan penolakan aktifitas bongkar muat batubara. Maka kita
membutuhkan wadah yang bisa menyatukan gerak setelah adanya visi yang sama” Sambungnya.
Hal
tersebut mendapatkan dukungan dari Bung Wahyu (Perwakilan dari WALHI Jawa Barat).
Menurutnya sudah semestinya masyarakat Cirebon marah dengan adanya proyek
bongkar muat batubara yang telah meninggalkan polusi udara dan berdampak pada
kesehatan hingga menyebabkan kematian. Maka dari itu, sikap mahasiswa terhadap
proyek tersebut harus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Rabu (07/01)
malam.
Dukungan
datang pula dari pihak Rapel yang menyatakan sikap untuk bersama-sama
memperjuangkan penolakan aktifitas bongkar muat batubara dengan membentuk
konsolidasi bersama organisasi-organisasi mahasiswa yang lain.
“Kita
sepakat dengan terbentuknya front, karena kita telah mempunyai tujuan yang sama,”
Kata Ibnu Pelor salah satu perwakilan dari Rapel, Rabu (07/01/2016).
Dari
pihak FORMASI IISIP menyatakan kesiapan untuk bisa menyuarakan isu terkait
baatubara di Cirebon akan dibawa ke Komunitas di Jakarta.
“Kami
belum bisa membantu sepenuhnya di Cirebon, tetapi kami akan berusaha untuk
membawa isu ini agar sampai ke Pusat” Ujar Kutu dari FORMASI IISIP Jakarta,
Rabu (07/01/2016).
Dari hasil rapat tersebut, diharapkan untuk semua pihak dapat turut
serta menyuarakan penolakan aktifitas bongkar muat batubara yang berlangsung
Cirebon demi keselamatan generasi masa depan.