Cari Berita/Artikel :

Hari Pahlawan : Tetaplah Damai dalam Kebhinnekaan

Sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia takan lepas dari jasa para pahlawan. Ketika melihat sejarahnya, para pahlawan yang tercatatkan merupakan pelopor utama dalam menyerukan kebebasan berbangsa setelah lama tersiksa mendapat perlakuan dari para penjarah kolonial. Mereka menyerukan pilihan kemerdekaan, sebuah keputusan beresiko diambilnya karena Indonesia merdeka berarti perlawanan terhadap tamu penguasa.

Pahlawan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dimaknai dengan orang yang menonjol karena memiliki keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran -yakni memilih untuk melawan setiap jengkal tamu penguasa dari tanah nusantara, ; pejuang yang gagah berani. Karakter pahlawan penyeru kemerdekaan dahulu tak takut ancaman, tak takut badan tertembus pedang, belati dan peluru senapan sebuah pilihan atas kebenaran keyaninannya yakni kebebasan berbangsa semuanya terserahkan bahkan nyawa pun menjadi taruhan.

Sebuah perjalanan panjang dilalui para pahlawan. Salah satunya tokoh pahlawan kebangsaan Rebuplik Indonesia dapat kita sebutkan adalah Jendral Soedirman yang rela bergerilya meninggalkan keluarga dan kenikmatan dunia untuk mempertahankan keutuhan bangsa dan tanah air. Berjalan menyusuri hutan, sungai dan pegunungan, keringatnya berkucuran disepanjang jalan yang dilalui menjadi simbol akan kepribadian jatidirinya dalam membela tanpa harap belas jasa. Selama diperjalanannya kerap kali bertemu dengan orang-orang yang berbeda namun memiki misi yang sama menyerukan perjuangan.

Setengah abad silam Indonesia kini berbeda, telah lepas dari jeratan hukum penjajahan. Generasi kini tidak perlu merasakan kerasnya bergerilya untuk mempertahankan kemerdekaan karena keamanan negara sudah dirasakan. Hampir tidak ditemukan pimpinan panglima tertinggi rela meninggalkan kedudukannya untuk turun bergerilya menyusuri daerah perbatasan memastikan keamanan wilayahnya menjadi tanda "aman"nya negeri ini.

Ir. Soekarno dulu kala menyatakan sikap bahwa dimasanya ketika itu mengklaim bahwa "perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri". Kobaran api perjuangan saat itu jelas nyata kemana akan dilesatkan, maka  melihat adanya perbedaan dengan saat ini dalam menentukan arahnya,  semboyan kebhinnekaan menjadi pegangan bahwa mempertahankan persamaan jauh lebih utama karena dalamnya makna "berbeda tetapi tetap satu"-tanah air Indonesia.

Maka perdamaian dapat menjadi penenang, menyuarakan secara lantang persamaan daripada perbedaan bisa dijadikan pilihan. Tetaplah damai dalam kebhinnekaan, semangat perjuangan dalam menyatukan persepsi untuk bersama berjuang menyatakan sikap bahwa musuh Indonesia adalah musuh bersama yang harus dilawan.

Semangat perjuangan pahlawan mesti terus dilanjutkan. Menyaksikan prosesi hari nasional yang terus dirayakan yang salah satunya hari pahlawan ketika hanya berhenti pada seremonial tidak akan berdampak apapun. Maka lanjutkanlah semangat pahlawan itu karena ketimpangan serta penyakit sosial lain masih marak terjadi padahal semua itu membuka celah penyeru perpecahan.

Beragam tindak penyimpangan yang dapat memperkeruh persatuan. Dapat kita saksikan ketika berganti rezim berganti pula nama tokoh penikmat uang rakyat, pemberhalaan akan prestise yang dapat mengikis semangat keikhlasan dan lain halnya menjadi musuh bersama untuk dapat kita hantam. Semangat perjuangan para pahlawan haruslah menjadi pemantik untuk tetap bersama menumbuhkan kebhinnekaan melawan musuh pembuat onar yang akan memporakporandakan kesatuan bangsa.

Bhinneka tunggal ika bukan sebatas kata tak bermakna. Didalamnya tersimpan filosofis kekayaan bangsa Indonesia; kekayaan rasa persatuan, menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan semangat itulah yang akan menjadi penentu dimasa depan.

Oleh : Zezen el Equilibrium