Daftar tersebut disusun dengan memperhatikan sejumlah faktor seperti sumbangan berupa uang, bantuan untuk orang asing, dan kegiatan yang bersifat suka rela. Myanmar menempati urutan teratas -yang ketiga kalinya dalam tiga tahun terakhir- dengan tingkat kedermawanan 70%.Tribun Jateng.com, Rabu, (26/10).
Tingginya tingkat kedermawanan ini tercermin dalam praktik 'Sangha Dana' yaitu donasi atau sumbangan untuk mereka yang hidup di wihara. Tak kurang dari 91% warga di Myanmar mengeluarkan sumbangan ini.
Amerika Serikat menempati urutan kedua dengan tingkat kedermawanan 61%, disusul Australia dengan 60%, Selandia Baru 59%, Sri Lanka 57%, dan Kanada 56%.
Di bawah Indonesia, ada Inggris dengan 54%, yang menjadikan Inggris negara paling dermawan di Eropa, kemudian Irlandia 54% dan di posisi sepuluh, Uni Emirat Arab dengan 53%.
CAF World Giving Index juga menobatkan Irak sebagai negara yang paling dermawan terhadap orang asing. Selama sebulan lalu, delapan dari 10 warga di Irak memberikan bantuan kepada orang yang tidak mereka kenal.
Warga Libya juga dikatakan sangat dermawan terhadap orang-orang asing. Wartawan BBC untuk kawasan Afrika Utara, Rana Jawad, mengatakan tidak terlalu terkejut dengan temuan ini.
"Konflik dalam beberapa tahun belakangan, yang membuat negara seolah tak hadir, mungkin mendorong warga untuk membantu satu sama lain," kata Jawad.
Cina, sementara itu, dikatakan sebagai negara yang paling tidak dermawan.