Cari Berita/Artikel :

Waria dan Caranya ber-Agama

MBA_Line- Waria menjadi momok bagi masyarakat di Indonesia. Kehadirannya seringkali di sudutkan dengan berbagai persoalan, baik etika, moral dan agama.

Muis Gojali salah satu narasumber seminar nasional menjelaskan Waria bukanlah sebuah fenomena biasa dalam kajian keilmuan. Seringkali waria di sudutkan dari sudut pandang agama.

"Banyak diantara waria yang mengenal agama begitu kental, lalu kenapa mereka mengekspresikan dirinya berbeda, karena mereka telah menyelesaikan persoalannya. Kata Muis kala mengisi acara dalam seminar BKI di Pasca Sarjana IAIN Cirebon, Rabu, 05/10.

Muis menambahkan bahwa ekspresi memilih untuk mengakui dirinya sebagai waria menjadi fenomena sufistik.

"Ketika diketahui banyak diantara waria yang mengenal agamanya begitu kental tetapi caranya mengekspreaikan dengan memilih berbeda yakni dengan mengakui dirinya sebagai waria, maka disitu muncul fenomena sufistik, karena banyak diantara waria yang rutinitas ibadah tahajud dan puasanya tidak pernah terlewatkan, makanya kalau di Jogja ada pesantren waria". Pungkas Muis.