MBA_Line- Presiden Republik
Indonesia Joko Widodo melangsungkan rapat terbatas membahas soal Kepulauan
Natuna dengan beberapa menteri pasca kunjungannya ke kawasan itu beberapa waktu
lalu. Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, pemerintah ingin menjadikan
Kepulauan Natuna sebagai home base (pangkalan induk) pertahanan negara
di ujung terluar.
Dilansir dari detik.com Pramono mengatakan, Kepulauan Natuna
merupakan batas terluar RI yang bersinggungan langsung dengan negara lain.
Kawasan ini berbeda dengan wilayah perbatasan lain di Indonesia.
"Kepulauan Natuna merupakan batas terluar dari RI yang
berbatasan dan bersinggungan dengan negara lain. Memang mayoritas kita
kebanyakan perbatasan itu di beberapa daerah, di Kalimantan, di Timor dan Papua
lebih banyak berbatasan dengan laut. Di Natuna ini kebetulan berbatasan dengan
beberapa negara," kata Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan,
Jakarta Pusat, Rabu (29/6/2016).
Untuk itu, lanjut Pramono, perlu ada monitoring radar yang
canggih untuk menjaga wilayah perbatasan NKRI. "Kemudian, Natuna juga
dijadikan home base sebagai daerah pertahanan negara di ujung terluar,"
kata Pramono.
Pramono juga mengatakan, peningkatan pembangunan di
Kepualauan Natuna penting dilakukan. Salah satunya adalah pembangunan runway
bandara agar bisa disinggahi pesawat berbadan besar.
"Yang paling utama runway di Natuna tidak dimungkinkan
untuk bisa dilandasi oleh pesawat-pesawat besar. Salah satu yang akan dilakukan
perbaikan adalah runwaynya supaya pesawat besar bisa mendarat," katanya.