MBA_Line - Jelang Ramadan, Presiden Barack Obama
mengundang seluruh umat Islam Amerika Serikat untuk merayakan Idul Fitri di
Gedung Putih.
Dalam
pernyataannya yang disebar melalui situs resmi Gedung Putih, Obama dan Michelle
mengatakan Ramadan merupakan kesempatan untuk berfokus pada pertumbuhan rohani.
"Bagi
banyak orang, bulan ini merupakan kesempatan untuk fokus pada pertumbuhan
rohani, pengampunan, kesabaran dan ketahanan diri, serta memberikan kasih
sayang untuk mereka yang kurang beruntung," kata dia yang dilansir dari
merdeka.com yang dikeluarkan pada Senin, 6 Juni 2016.
Obama
mengatakan, setiap tahunnya dia selalu membuka pintu rumahnya untuk para muslim
AS. Dia menyebutkan, perbedaan akan selalu indah jika dijalani bersama-sama.
"Di
negara kita, Amerika Serikat, kita diberkati dengan komunitas muslim yang
beragam. Sebagai muslim yang merayakan Idul Fitri di Amerika Serikat, saya
ingin mengingatkan, kita adalah satu keluarga. Saya berdiri tegak di antara
para muslim, bersama-sama kita menolak suara-suara yang berusaha memecah belah
keutuhan AS," ujar Obama.
"Saya
berdiri, berkomitmen untuk menjaga hak-hak sipil semua orang Amerika, tidak
peduli agama dan penampilan mereka," lanjut dia.
Pernyataan
ini menurut beberapa media di AS adalah sindiran halus bagi Donald Trump yang
beberapa kali menyampaikan pernyataan anti Islam. Trump bahkan pernah
menyarankan larangan Muslim masuk AS menyusul serangan teroris di Paris dan San
Bernardino.
Obama
menekankan perbedaan dirinya dan Trump dengan mengatakan bahwa AS tetap akan
menerima imigran dan pengungsi dari negara-negara konflik, tanpa melihat
agamanya.
"Kami
akan tetap menyambut imigran dan pengungsi ke negara kami, termasuk mereka yang
Muslim," kata Obama.
Di akhir
kalimat pernyataan, Obama menyebutkan dirinya sudah tidak sabar untuk merayakan
Ramadan bersama dengan muslim AS yang terakhir sebagai presiden. "Saya tidak sabar
untuk membuka pintu Gedung Putih bagi seluruh muslim Amerika Serikat. Ini
merupakan cara terbaik untuk menandai perayaan Ramadan saya yang terakhir
sebagai presiden, Ramadan Kareem," tutupnya.